MOLUSKA
2.2 KERANG-KERANGAN
TIRAM MUTIARA
Taksonomi dan Klasifikasi
Kerang mutiara adalah hewan yang bertubuh lunak atau moluska yang hidup dilaut, tubuhnya dilindungi oleh sepasang cangkang yang tipis dan keras, termasuk dalam lokasi Bivalvia dan Famili Pteriidae.
Kalsifikasi kerang mutiara :
Filum : Moluska
Kelas : Bivalvia
Sub kelas : Lamellabranchia
Ordo : Anysomyaria
Sub ordo : Pteriomorpha
Sub famili : Pteriidae
Genus : Pinctada
Spesies : Pinctada maxima
Morfologi dan anatomi
Memiliki sepasang cangkang, bentuknya pipih berwarna kuning kecoklatan. Kedua cangkang tersebut tidak memiliki cangkang sama bentuknya (ineguivalven), cangkang agak pipih sedangkan cangkang kiri cembung. Dibagian tengah dorsal sepasang cangkang dihubungkan oleh ligmen yang elastis serta adanya gigi engsel. Kedua cangkang memiliki otot yang liat dan kuat yang berfungsi untuk membuka dan menutup. Cangkang bagian dalam berwarna putih mengkilat atau disebut lapisan nacre (mother of pearly) pada bagian sentral. Lapisan nacrenya berwarna kuning emas (gold up). Di luar batas garis nacre (non nacreusbordes) berwarna coklat kehitaman.
Menurut Wada (1991) dalam Muzakkir, cangkang tiram mutiara terdiri dari tiga lapisan yaitu Periostrocum (lapisan luar) tipis, biasanya rapuh setelah tua, lapisan prismatic merupakan bagian utama cangkang dan lapisan nacreous yang merupakan lapisan induk mutiara yang berada dibagian dalam cangkang.
Syarat-syarat lokasi Budidaya Tiram mutiara
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Tiram mutiara adalah :
1. Faktor alam
2. Sumber pencemaran
3. Keamanan
4. Sarana PendukunG
5. Faktor lingkungan
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap lokasi budidaya Tiram mutiara yaitu :
a. Dasar perairan
Tiram mutiara cocok hidup pada lokasi perairan yang berkarang atau yang mengandung pecahan-pecahan karang, tidak cocok pada peraiarn yang berpasir.
b. Kedalaman
Tiram mutiara cocok hidup pada kedalaman air 15-20 m.
c. Arus air
Budidaya tiram mutiara cocok hidup pada yang terhadang pada arus yang kuat.
c. Salinitas
Salinitas budidaya tiram mutiara berkisar antara 32-35 ppt.
d. Suhu
Hidup pada suhu 28-300C.
e. Kecerahan
f. Kecerahan air pada kegiatan budidaya adalah 4,5-5,6 m.
g. pH (derajat keasaman)
h. Derajat keasaman sekitar 7,8-8,6.
i. Oksigen terlarut
j. Oksigen yang terlarut adalah 5,22-6,65 ml/L dengan rata-rata kebutuhan oksigen untuk metabolisme tiram adalah 4,8 mg/jam.
2.2 KERANG-KERANGAN
TIRAM MUTIARA
Taksonomi dan Klasifikasi
Kerang mutiara adalah hewan yang bertubuh lunak atau moluska yang hidup dilaut, tubuhnya dilindungi oleh sepasang cangkang yang tipis dan keras, termasuk dalam lokasi Bivalvia dan Famili Pteriidae.
Kalsifikasi kerang mutiara :
Filum : Moluska
Kelas : Bivalvia
Sub kelas : Lamellabranchia
Ordo : Anysomyaria
Sub ordo : Pteriomorpha
Sub famili : Pteriidae
Genus : Pinctada
Spesies : Pinctada maxima
Morfologi dan anatomi
Memiliki sepasang cangkang, bentuknya pipih berwarna kuning kecoklatan. Kedua cangkang tersebut tidak memiliki cangkang sama bentuknya (ineguivalven), cangkang agak pipih sedangkan cangkang kiri cembung. Dibagian tengah dorsal sepasang cangkang dihubungkan oleh ligmen yang elastis serta adanya gigi engsel. Kedua cangkang memiliki otot yang liat dan kuat yang berfungsi untuk membuka dan menutup. Cangkang bagian dalam berwarna putih mengkilat atau disebut lapisan nacre (mother of pearly) pada bagian sentral. Lapisan nacrenya berwarna kuning emas (gold up). Di luar batas garis nacre (non nacreusbordes) berwarna coklat kehitaman.
Menurut Wada (1991) dalam Muzakkir, cangkang tiram mutiara terdiri dari tiga lapisan yaitu Periostrocum (lapisan luar) tipis, biasanya rapuh setelah tua, lapisan prismatic merupakan bagian utama cangkang dan lapisan nacreous yang merupakan lapisan induk mutiara yang berada dibagian dalam cangkang.
Syarat-syarat lokasi Budidaya Tiram mutiara
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Tiram mutiara adalah :
1. Faktor alam
2. Sumber pencemaran
3. Keamanan
4. Sarana PendukunG
5. Faktor lingkungan
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap lokasi budidaya Tiram mutiara yaitu :
a. Dasar perairan
Tiram mutiara cocok hidup pada lokasi perairan yang berkarang atau yang mengandung pecahan-pecahan karang, tidak cocok pada peraiarn yang berpasir.
b. Kedalaman
Tiram mutiara cocok hidup pada kedalaman air 15-20 m.
c. Arus air
Budidaya tiram mutiara cocok hidup pada yang terhadang pada arus yang kuat.
c. Salinitas
Salinitas budidaya tiram mutiara berkisar antara 32-35 ppt.
d. Suhu
Hidup pada suhu 28-300C.
e. Kecerahan
f. Kecerahan air pada kegiatan budidaya adalah 4,5-5,6 m.
g. pH (derajat keasaman)
h. Derajat keasaman sekitar 7,8-8,6.
i. Oksigen terlarut
j. Oksigen yang terlarut adalah 5,22-6,65 ml/L dengan rata-rata kebutuhan oksigen untuk metabolisme tiram adalah 4,8 mg/jam.
Jenis-jenis kerang mutiara yaitu :
1. Pinctada maxima
2. Pinctada margaritifera
3. Pinctada fucata
4. Pinctada penguin
5. Pinctada lentiginusa
Gambar anatomi kerang mutiara :
Keterangan :
1. Ventral
2. Anterior
3. Dorsal
4. Posterior
Anatomi dalam tubuh kerang mutiara :
Keterangan :
1. Mantel
2. Gonad
3. Otot
4. Insang
5. Mulut
6. Kaki
7. Bisus
8. Cangkang
9. Engsel
10. Lambung
11. Usus
12. Anus
13. Jantung
14. Bosis
Fungsi-fungsi organ tubuh pada tiram mutiara :
Menurut Mulyanto (1987)dalam Jacob, mengatakan garis besar anatomi Tiram mutiara ada 3 bagian utama yaitu kaki, mantel dan organ bagian dalam (viseeral mass).
Kaki
Kaki merupakan suatu organ tubuh yang elastis yang mudah bergerak dan berbentuk normal. Menurut Chan (1949) dalam Jacob, kaki berfungsi sebagai alat geraksewaktu muda hingga menemukana tempat yang cocok untuk menempel disamping itu kaki berfungsi sebagai alat pembersih kotoran yang menempel pada insang maupun mantelnya.
Pada kaki terdapat bisus yakni suatu bagian tubuh yang berbentuk seperti rambut/serat, berwarna hitam yang berfungsi untuk menempelkan diri pada suatu temapt (substrat).
Mantel
Mantel terdiri dari suatu selaput (intergumen) yang membungkus visceral mass. Mantel tergantung seperti tirai yang kedua, sisi organ tubuh terletak antara tubuh dan cangkang. Mantel merupakan jaringan yang dilindungi sel-sel epithelial dan dapat membungkus organ bagian dalam. Sel-sel epithel luar ini akan menghasilkan kristal kalsium karbonat (Caco3) dalam bentuk kristal aragonik yang lebih dikenal dengan nama lapisan mutiara.
Organ dalam (Visceral mass)
Bagian ini letaknya tersembunyi setelah mantel dan merupakan pusat aktivitas kehidupannya yang terdiri dari mulut, insang, susunan syaraf, alat perkembangbiakan, otot, lambung dan usus.
Insang mempunyai peranan penting dalam pernapasan dan pengumpulan makanan. Insang memiliki chilis ayang gerakannya menyebabkan iar masuk kerongga mantel melalui exhalent siphon. Makanan yang terbawa air diambil begitu pula oksigen diambil oleh darah yang tidak berwarna.
Mulutnya terletak disebelah atas yang bentuknya kecil dan terletak diantara lipatan labiel pulp. Kemudian mulut ini diikuti oleh aesephogus, perut, usus dan berakhir anus. Didalam usus yang terletak dekat denga perut dapat dilihat dengan adanya erystaline style yang mengandung enzim.
Jantung terdiri dari ventrikel dan 2 buah auricle yang terbungkus oleh pericardium dan terletak diantara otot daging penutup dan bagian kandungan. Engsel terletak pada pusat cangkang dan menyilang dari cangkang. Otot berfungsi untuk membuka dan menutup cangkang.
TUGAS : A VERTEBRATA HEWAN AIR
1. Pinctada maxima
2. Pinctada margaritifera
3. Pinctada fucata
4. Pinctada penguin
5. Pinctada lentiginusa
Gambar anatomi kerang mutiara :
Keterangan :
1. Ventral
2. Anterior
3. Dorsal
4. Posterior
Anatomi dalam tubuh kerang mutiara :
Keterangan :
1. Mantel
2. Gonad
3. Otot
4. Insang
5. Mulut
6. Kaki
7. Bisus
8. Cangkang
9. Engsel
10. Lambung
11. Usus
12. Anus
13. Jantung
14. Bosis
Fungsi-fungsi organ tubuh pada tiram mutiara :
Menurut Mulyanto (1987)dalam Jacob, mengatakan garis besar anatomi Tiram mutiara ada 3 bagian utama yaitu kaki, mantel dan organ bagian dalam (viseeral mass).
Kaki
Kaki merupakan suatu organ tubuh yang elastis yang mudah bergerak dan berbentuk normal. Menurut Chan (1949) dalam Jacob, kaki berfungsi sebagai alat geraksewaktu muda hingga menemukana tempat yang cocok untuk menempel disamping itu kaki berfungsi sebagai alat pembersih kotoran yang menempel pada insang maupun mantelnya.
Pada kaki terdapat bisus yakni suatu bagian tubuh yang berbentuk seperti rambut/serat, berwarna hitam yang berfungsi untuk menempelkan diri pada suatu temapt (substrat).
Mantel
Mantel terdiri dari suatu selaput (intergumen) yang membungkus visceral mass. Mantel tergantung seperti tirai yang kedua, sisi organ tubuh terletak antara tubuh dan cangkang. Mantel merupakan jaringan yang dilindungi sel-sel epithelial dan dapat membungkus organ bagian dalam. Sel-sel epithel luar ini akan menghasilkan kristal kalsium karbonat (Caco3) dalam bentuk kristal aragonik yang lebih dikenal dengan nama lapisan mutiara.
Organ dalam (Visceral mass)
Bagian ini letaknya tersembunyi setelah mantel dan merupakan pusat aktivitas kehidupannya yang terdiri dari mulut, insang, susunan syaraf, alat perkembangbiakan, otot, lambung dan usus.
Insang mempunyai peranan penting dalam pernapasan dan pengumpulan makanan. Insang memiliki chilis ayang gerakannya menyebabkan iar masuk kerongga mantel melalui exhalent siphon. Makanan yang terbawa air diambil begitu pula oksigen diambil oleh darah yang tidak berwarna.
Mulutnya terletak disebelah atas yang bentuknya kecil dan terletak diantara lipatan labiel pulp. Kemudian mulut ini diikuti oleh aesephogus, perut, usus dan berakhir anus. Didalam usus yang terletak dekat denga perut dapat dilihat dengan adanya erystaline style yang mengandung enzim.
Jantung terdiri dari ventrikel dan 2 buah auricle yang terbungkus oleh pericardium dan terletak diantara otot daging penutup dan bagian kandungan. Engsel terletak pada pusat cangkang dan menyilang dari cangkang. Otot berfungsi untuk membuka dan menutup cangkang.
TUGAS : A VERTEBRATA HEWAN AIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar