Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam usaha pembenihan :
I. Persiapan kolam
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam persiapan kolam meliputi :
1. Pengeringan
Kegiatan ini sangat penting dilakukan karena produktivitas kolam yang sudah lama digunakan biasanya sudah menurun. Tujuan utama pengeringan adalah untuk memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah dasar kolam, serta membuang gas-gas beracun. Pengeringan ini juga untuk memudahkan dalam memperbaiki pematang, pengolagan tanah dasar, dan pembuatan kamalir. Pengeringan dilakukan selama 2- 5 hari pada saat musim kemarau. Sementara pada musim hujan terkadang sampai seminggu. Pengeringan dilakukan hingga tanah dasar tambak tampak retak-retak.
2. Perbaikan pematang
Pematang kolam diperbaiki untuk mempertahankan ketinggian air sehingga kesuburan kolam dapat terjaga. Selain itu, untuk mencegah benih terbawa arus air yang keluar kolam.
3. Pengolahan tanah dasar
Tanah merupakan bagian terpenting yang berpengaruh terhadap keadaaan kolam dan dapat dijadikan sarang untuk induk yang sedang dipijahkan. Oleh sebab itu, tanah dasar harus kedap air, struktur baik dan higienis. Tanah dasar yang kedap air akn mampu menahan air sehingga ketinggan air dapat dipertahankan. Struktur tanah yang baik dapat memperlancar proses penguraian bahan organik sehingga merangsang tumbuhnya pakan alami. Sementara higienis berarti tanah harus bebas dri gas-gas beracun seperti amoniak dn belerang. Untuk memenuhi hal trersebut, tanah dasar harus diolah dengan cara seluruh bagian tanah dasar dicangkul dan dibalik.
4. Pengapuran
Pengapuran dilakukan untuk manaikkan pH tanah dan dapat meningkatkan alkalinitas serta memberantas hama dan penyakit.
5. Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk meyuburkan kolam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan dan dedaunan, serta pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat dengan komposisi bahan kimia tertentu.
6. Pengendalian hama dan pennyakit
Pengontrolan ikan harus dilakukan baik terhadap kondisi kolam maupun ikan. Rotifera merupakan salah satu pakan yang cocok karena memiliki ukuran yang lebih kecil dari bukaan mulut ikan dan bergizi tinggi. Agar rotifera dapat tumbuh dengan baik, kolam disemprotkan dengan insektisida yang diantaranya Basudin 60 EC dan Sumithion 50 ECdengan dosis 2-4 mg/l air. Setelah 2-4 hari setelah penyemprotan, rotifera akan mulai tumbuh yang dapat dilihat dari warna kolam yang hijau kecoklatan. Berarti kolam siap digunakan
II. Persiapan induk
Jenis kelamin pada ikan nila dapat dilihat dari tanda yang terdapat pada tubuh bagian luar, yaitu bentuk, warna dan alat kelamin. Jantan memiliki ciri-ciri:
t1. ubuh lebih tinggi dan lebih bulat.
2. warna lebih cerah.
3. ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
4. warna perut lebih gelap.
5. warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
6. memiliki alat urogenital 2 buah lubang yaitu : anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
7. perut bila distriping mengeluarkan cairan.
Sementara pada betina memiliki ciri-ciri :
1. bertubuh lebih rendah atau lebih memanjang.
2. memiliki 3 buah lubang urogenital yaitu : dubur, ubang pengeluran telur dan lubang urine.
3. warna perut lebih putih.
4. warna dagu lebih putih.
5. ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
6. serta perut bila distriping tidak mengeluarkan cairan.
Tanda-tanda induk jantan dan betina yang berkualitas baik adalah sehat, bentuk badan normal, sisik besar dan tersusun rapi, kepala relative lebih kecil dibanding badan, badan tebal, gerakan lincah, serta respon terhadap pakan tambahan.
III. Pemeliharaan induk
Induk dipilih dari kolam pemeliharaan induk secara terpisah antara jantan dan betina selama dua minggu. Pemeliharaan bertujuan untuk mencegah terjadinya pemijahan liar dan proses pematangan gonad berlangsung sempurna. Induk diberi pakan tambahan selain pakan alami yang telah tersedia dari hasil pemupukan berupa pellet yang mengandung 30-40% protein dengan kandungan lemak tidak lebih dari 3%. Setelah dua minggu, induk siap untuk dipijahkan.
IV. Pemijahan
Pemijahan dilakukan dalam kolam pemijahan. Kolam harus dipersiapkan dengan baik. Bila telah siap induk jantan dan betina dimasukkan secara bersamaan. Perbandingan jantan dan betina adalah 1 : 3. Pemijahan biasanya berlangsung pada hari ketujuh setelah penebaran induk.
V. Penetasan Telur
Telur dierami oleh Induk betina yang biasanya pada saat mengerami telurnya biasanya tidak makan atau puasa. Telur dierami sampai menetas, dan akan keluar pada saat deierami selama 12 hari dan hanya sebagian dan akan berlangsung terus.
V. Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah dikolam telah tampak banyak larva. Panen dilakukan pada saat pagi hari saat kandungan oksigen dalam air masih rendah. Karena larva akan naik pada permukaan kolam. Pemanenan dilakukan dengan ditangkap dengan menggunakan sekup net besar atau waring. Setelah ditangkap, larva dimasukkan kedalam ember dan ditampung dalam hapa yang halus yang dipasang pada kolam tersebut. Ada yang memanen larwa dengan ukuran 8-10 mm dan ada yang memanen larva pada ukuran 1-3 cm. Setelah itu, benih siap untuk dijual dengan melakukan pengepakan dengan plastik yang diisi dengan air dan oksigen atau dapat juga dilakukan pemeliharaan selanjutnya yaitu tahap pendederan sampai dengan pembesaran.
DAFTAR PUSTAKA
- Arie, Usni, Pembenihan dan pembesaran Nila Gift, Penebar Swadaya, Jakarta, 2000.
- Sucipto, Adi & R. Eko Priharto., Pembesaran Nila Merah Bangkok, Penebar Swadaya, Jakarta, 2005.
- Prihatma, Kamal, Budidaya Ikan Nila, MenegristekBidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, http:/www.ristek.go.id. 12.15 wit, 19/9/08.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar